Sumbawa Besar, SE.
Warga sejumlah Kecamatan di wilayah
Sumbawa Selatan saat ini mendambakan perbaikan dan pembangunan infrastruktur
guna meningkatkan taraf hidup mereka.
Sukarno, warga Desa Sampar Goal
Kecamatan Lunyuk, kepada rombongan wartawan Sumbawa di kediamannya, Kamis
(11/04) menyebutkan, warga setempat saat ini
terisolasi terutama saat musim
penghujan karena belum adanya jembatan.
Warga Desa yang berjarak sekitar 20 km
dari ibu kota kecamatan Lunyuk itu, mengaku kesulitan untuk menjual hasil bumi
mereka saat musim penghujan. Sebab, untuk menuju ke pusat kecamatan hanya
dihubungkan oleh dua jembatan limpas, sebuah jembatan darurat. Namun demikian,
ruas jalan jalur lingkatan selatan sejauh ini sudah di hotmix.
“Dari desa kami ke Lunyuk Rea sekitar
20 km, kami harus melalui sungai empat kali tanpa adanya jembatan. Memang ada
jembatan limpas, tapi kalau air sungai meluap kami tidak bisa menyebrang. Jalan
sih sudah bagus di hotmix,” ujarnya.
Kondisi tersebut, diperparah lagi
dengan belum adanya listrik dan sarana air bersih yang melayani desa di pesisir
pantai selatan tersebut. Warga setempat menggunakan lampu minyak tanah dan
mesin genset untuk penerangan. Begitu juga sarana telekomunkasi, wilayah
tersebut belum dilayani telepon seluler.
“Kami menggunakan mesin genset untuk
kebutuhan listrik, menghabiskan sekitar 10 liter bensin untuk sehari semalam.
Sinyal HP disini ndak ada, kalau mau nelpon nyari sinyal ketempat lain. Kalau
air bersih kami masih mengandalkan air sungai untuk kebutuhan sehari hari. Kami
sangat berharap pemerintah membantu kami rakyat kecil,” katanya.
Pantauan
wartawan media ini, jalan penghubung antar desa di wilayah selatan itu sudah
dihotmix. Hanya saja, terputus di empat sungai karena belum adanya jembatan
permanen. Warga setempat terpaksa menyeberangi sungai salah satunya
memanfaatkan jembatan limpas dan jembatan darurat dari kayu.
Camat
Lunyuk, Lukmanuddin S.Sos, ketika ditemui membenarkan kondisi tersebut.
Diakuinya,
pembangunan jembatan permanen pernah dijanjikan akan dibangun pihak PT Wijaya
Karya selaku kontraktor pelaksana pembangunan jalan lingkar selatan beberapa
tahun lalu. Namun sejauh ini, pembangunan jembatan tersebut belum juga
terealisasi.
“Kami
sangat berharap pembangunan jembatan itu bisa terwujud melalui dana APBN atau
mungkin dari pihak ketiga sudi kiranya membantu kami mengatasi persoalan
tersebut,” harapnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar